MAKALAH PRASARAN PTK
Judul
|
Penerapan Metode Cooperatif Learning Tipe TTW ( Think Talk Write ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Mata
Pelajaran IPA Pokok Bahasan Bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya di SDN Leprak 3 Klabang Bondowoso
|
Waktu
Pelaksanaan
|
Selasa, 12
Nopember 2013
|
Tempat
Penyelenggaraan
|
Aula SDN
Pandak 1
|
Nama Kegiatan
|
Workshop
Peningkatan Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan
|
Oleh : Ira Irianti,S.Pd
Kelompok
4
ABSTRAK
Ira
Irianti 2013. Penerapan Metode Cooperatif Learning Tipe TTW (Think Talk Write ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Mata
Pelajaran IPA Pokok Bahasan Bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya di SDN Leprak 3 Klabang Bondowoso.
Karya
Tulis
Kata
Kunci : Metode
Cooperative Learning Tipe TTW ( Think Talk Write ), Hasil Belajar Siswa Kelas 4
Salah satu
tipe dari Cooperative Learning adalah tipe TTW (Think Talk Write ). Pemilihan tipe dalam tulisan ini
karena Cooperative Learning tipe TTW (
Think Talk Write ) merupakan pembelajaran kooperatif yang
sederhana, sehingga cocok digunakan bagi guru-guru yang baru mulai menggunakan
penerapan Cooperative Learning. Dalam Cooperative Learning tipe TTW ( Think Talk Write ).
siswa bekerja dengan melalui empat tahapan yaitu: (1) Pikir (Think); Aktivitas berpikir
siswa dapat dilihat pada saat dalam pembelajaran terdapat kegiatan pembelajaran
yang memancing siswa untuk memikirkan sebuah permasalahan baik itu kegiatan
demonstrasi yang dilakukan oleh guru atau siswa, pengamatan gejala atau
berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari..(2) Bicara (Talk); Siswa
melakukan komunikasi dengan teman sekelompok untuk mendapatkan solusi bersama
dari solusi yang telah dipikirkan sebelumnya oleh setiap individu kemudian akan
dibahas dalam diskusi kelas. Masing-masing kelompok belajar terdiri dari 4-5 orang.
(3) Tulis (Write); Siswa menuliskan hasil diskusi itu dalam catatannya (buku
catatan, handout dan atau LKS) baik berupa definisi istilah maupun kejadian
yang terkait. (4) Hasil tulisan siswa dipamerkan untuk ditunjukkan dihadapan
kawan-kawan sekaligus memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengoreksi hasil
kerja kelompok lain.
Sebelum diadakan siklus 1 (prasiklus) meneliti
mengobservasi aktivitas belajar siswa berupa aktivitas kelompok dan aktivitas
individu. Peneliti menemukan Siswa yang semula acuh terhadap proses
pembelajaran, pada siklus ini terlihat lebih memperhatikan diskusi serta
melakukan pencatatan hasil diskusi dengan rapi. Akan tetapi peningkatan
pendapat, pertanyaan dan saran dalam proses diskusi, hal itu dapat dilihat pada
prasiklus aktivitas siswa masih rendah 2,26 terutama pada indikator pada
aktivitas kelompok yaitu 2,03 pada prasiklus namun setelah peneliti membimbing
siswa dalam belajar kelompok sehingga ada peningkatan pada siklus 2 yaitu
sebesar 2,47. Hanya tutor yang nampak aktif berpendapat dalam setiap pembahasan
soal. Pada hasil individu, individu siswa mengalami peningkatan. Peneliti
memperbaiki pada siklus 2 sehingga siswa mencapai skor rata-rata 3,33 yang
dapat dikategorikan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan,
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Cooperative Learning TTW ( Think Talk Write ) dalam Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya di kelas IV SDN Leprak 3 semester I tahun pelajaran 2013/2014,
dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa.
A.
PAPARAN
MASALAH
Dalam proses mengajar, unsur proses belajar memegang peranan yang
sangat penting. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, oleh karena
itu adalah penting bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses
belajar agar dapat memberikan bimbingan dan penyediaan lingkungan belajar yang
tepat bagi siswa.
Dalam interaksi siswa
perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan
bagaimana cara mencapainya. Sehingga mereka dapat memposisikan sebagai diri
sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti..
Banyak faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya adalah guru, dan metode
pembelajaran yang digunakan. Sampai saat ini guru selalu menjadi pusat seluruh
kegiatan didalam kelas. Sehingga menghambat majunya dunia pendidikan, karena
guru yang lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan siswa terbatas
pada mendengar, mencatat dan mematuhi perintah guru. Padahal dalam
pembelajaran, guru mempunyai tugas untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Pada pelajaran IPA siswa menjadi kurang mandiri, tidak berani mengungkapkan
pendapatnya, selalu meminta bantuan guru dan kurang gigih dalam melakukan uji
coba penyelesaian masalah.
Dalam kurikulum 2006
sangat dituntut keaktifan siswa dalam belajar, proses pembelajaran tidak hanya
didominasi oleh guru, tetapi siswa juga ikut aktif di dalamnya. Salah satu
strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif adalah pembelajaran yang
menggunakan pendekatan konstruktivis.
Konstruktivisme
menempatkan siswa pada peranan utama dalam proses belajar (Student Centered).
Peranan guru lebih bersifat fasilatator dan memiliki kewajiban dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran. Sehingga di tuntut untuk selalu berinovasi
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Salah satu strategi
pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontruktivis ialah Cooperative
Learning. Dalam Cooperative Learning siswa tidak hanya dituntut untuk secara
individual berupaya mencapai sukses atau berusaha mengalahkan rekan mereka,
melainkan dituntut dapat bekerja sama untuk mencapai hasil bersama. Aspek
sosial sangat menonjol dan siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
keberhasilan kelompoknya.
Berdasarkan
kenyataan diatas, dimana proses pembelajaran menjadi salah satu hal yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini untuk menjawab “Apakah penerapan metode Cooperative Learning tipe TTW
( Think Talk Write ) dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran IPA Pokok Bahasan Bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya Siswa Kelas IV SDN Leprak 3 Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2013/2014?”
B. PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan berawal
dari masalah guru pada proses belajar mengajar di kelas IV di SDN Leprak 3 mengenai rendahnya tingkat hasil
siswa dalam mengikuti pembelajaran Ekonomi. Upaya pemecahan masalah yang
digunakan adalah dengan penerapan metode pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil siswa, yaitu metode pembelajaran kooperatif model TTW
( Think Talk Write ).
Pada pelaksanaan siklus I, banyak kendala yang
dihadapi guru dan siswa sehingga peningkatan hasil siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar masih belum optimal. Pada pelaksanaan siklus I, siswa masih
pada tutor dalam proses kerja kelompok (diskusi). Beberapa siswa tampak
kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau gagasan selama mengikuti proses
diskusi. Persiapan siswa dan individu siswa juga masih rendah, masih banyak
siswa yang belum melengkapi diri dengan peralatan belajar yang lengkap.
Akibatnya mereka kesulitan untuk membantu kelompoknya dalam proses penyelesaian
tugas.
Pelaksanaan
siklus I berjalan kurang sesuai dengan harapan, namun dalam pelaksanaan juga
muncul hal-hal positif. Siswa terlihat lebih antusias dalam mengikuti proses
belajar mengajar Ekonomi, keterlibatan kelompok mulai tampak meski masih
sebatas melaksanakan peran kelompok dan aktifitas mendengar dengan aktif yang
dibuktikan melalui catatan hasil diskusi. Sedangkan keterlibatan individu siswa
tanpa saat tutor kelompok mampu memberikan bantuan pemahaman Pokok Bahasan pada
kelompoknya. Individu siswa juga tampak ketika beberapa siswa mencoba meringkas
Pokok Bahasan sebagai upaya menguasai Pokok Bahasan.
Hasil
analisis observasi siswa pada siklus I menunjukkan bahwa hasil siswa masih
berada pada kategori rendah, demikian pula pada aspek kelompok maupun individu
siswa, akan tetapi secara umum siswa mencampakkan perilaku positif dimana
kesadaran berhasil baik kelompok maupun individu siswa muncul secara bertahap.
Memperhatikan
kekurangan dan kelebihan yang dicapai pada siklus I, maka tim peneliti
melakukan beberapa perbaikan pada perencanaan siklus II yang diharapkan hasil
siswa meningkat secara optimal. Perbaikan itu antara lain mengoptimalkan peran
guru sebagai fasilitator kegiatan belajar mengajar melalui pemberian motivasi
dan bimbingan dengan lebih aktif pada siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran
dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TTW ( Think Talk
Write ) secara berulang-ulang, serta lebih
tegas dalam mengatur dan mengelola kelas, sehingga diharapkan hasil kelompok
dan individu siswa meningkat seiring dengan meningkatnya tanggung jawab dan
bekerjasama siswa saat proses belajar kelompok.
Pada
pelaksanaan siklus II, proses belajar mengajar menjadi lebih kondusif dan
hidup. Pembentukan kelompok lebih teratur dan tenang. Hal ini tak lepas dari
sikap guru yang lebih tegas dalam memberikan perintah dan informasi selama
pembentuk kelompok. Pada proses diskusi, meskipun masih terdapat siswa yang
terputus-putus dalam menyampaikan informasi maupun pendapat, namun secara umum
siswa lebih berani mengungkapkan informasi maupun pendapat, namun secara umum
siswa lebih berani mengungkapkan gagasannya pada proses diskusi. Individu siswa
juga meningkat seiring meningkatnya tanggung jawab siswa terhadap kelompoknya.
Hanya seorang siswa yang tidak melengkapi diri dengan peralatan belajar dan
buku penunjang sebagai upaya membantu kelompok menyelesaikan tugas kelompok dan
upaya meningkatkan pemahaman terhadap Pokok Bahasan.
Pada
pelaksanaan siklus II siswa telah mampu menjalankan pertanyaan dengan baik.
Tutor setiap kelompok nampak memberi motivasi anggotanya untuk menguasai Pokok
Bahasan, selain menjalankan perannya, yaitu membantu anggotanya menguasai Pokok
Bahasan suasana kelas pada siklus II lebih kondusif dan aktif, keterlibatan
kelompok dan individu siswa meningkat seiring berkembangnya tanggung jawab
siswa untuk bekerjasama dalam mencapai penghargaan.
Hasil
analisis observasi hasil siswa pada siklus II menunjukkan bahwa hasil siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan hasil
siswa saat siklus II, ditunjukkan dengan peningkatan tingkat hasil siswa secara
klasikal. Adapun peningkatan tersebut ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel
4.9 Jumlah Skor Rata-Rata Hasil
Siswa Saat Tindakan Studi Pendahuluan Tindakan Siklus I dan Tindakan Siklus II
Jumlah Skor Rata-Rata Saat
Tindakan Studi Pendahuluan
|
Jumlah Skor Rata-Rata Saat
Tindakan Siklus I
|
Jumlah Skor Rata-Rata Saat
Tindakan Siklus II
|
2,26 (Kategori Rendah)
|
2,75 (Kategori Rendah)
|
3,53 (Kategori Tinggi)
|
Tabel
4.9 di atas, menunjukkan peningkatan hasil pada setiap siklus. Hasil yang
ditunjukkan siswa mendapat kategori tertinggi pada saat mengikuti proses
pembelajaran siklus II, yaitu mendapat kategori sangat tinggi. Hasil tersebut
menunjukkan peningkatan pada setiap aspek hasil, dimana pada hasil kelompok,
siswa mendapat kriteria tinggi, sedangkan pada hasil individu mendapat kriteria sangat tinggi. Kondisi
tersebut tercipta karena siswa semakin memahami tujuan pembelajaran serta
meningkatnya tanggung jawab siswa terhadap hasil yang dicapai kelompok, hal
tersebut mampu mendorong siswa berani terlibat dalam proses pembelajaran dan
kreatif dalam belajar terutama saat pemecahan masalah dan menemukan solusi
pemecahan masalah.
Tanggapan
guru dan siswa mengenai pembelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe TTW ( Think Talk Write ) menunjukkan hasil yang positif.
Guru berpendapat bahwa suasana kerjasama yang kondusif dapat mendorong siswa
lebih aktif terlibat dalam mengikuti proses pembelajaran IPS Ekonomi. Siswa
lebih berani mengungkapkan pendapat sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup.
Siswa pun demikian, mereka berpendapat bahwa melalui pembelajaran kooperatif tipe
TTW
( Think Talk Write ),
mereka lebih mudah memahami Pokok Bahasan pelajaran IPS Ekonomi.
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran kooperatif tipe TTW ( Think Talk Write ) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Maftuh
(dalam Penelitian Tindakan Kelas : 2006). Pada penelitian tersebut berhasil menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe TTW ( Think Talk Write ) mampu mendorong seluruh siswa
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Dan
peningkatan aktifitas siswa,
pengelolaan belajar guru menjadi lebih baik, keterampilan siswa meningkat, dan
siswa lebih senang dalam melakukan belajar. Proses pembelajaran kooperatif tipe
TTW
( Think Talk Write )
memberikan kesempatan siswa untuk lebih mengaktualisasikan diri, dengan
berperan dalam proses kerja kelompok. Sistem penugasan dan penghargaan dapat
mendorong siswa untuk melibatkan diri secara kelompok maupun individu, sebagai
bentuk upaya pencapaian keberhasilan kelompoknya. Melalui peningkatan
keterlibatan itulah, proses belajar menjadi lebih bermakna dan tentunya hasil
yang di dapat juga semakin meningkat.
Kekuatan
penelitian ini terletak pada:
a) Penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas, dimana tim peneliti terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat mengamati dan memperbaiki kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada saat tindakan di lokasi melalui pengalamannya sendiri.
b) Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Penggunaan analisis data
tersebut sesuai dengan jenis penelitian tindakan kelas, dimana hasil penelitian
sama dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
Kelemahan
penelitian ini terletak pada:
a) Pemilihan Pokok Bahasan dengan topik
yang tidak begitu kompleks menyebabkan metode ini belum teruji untuk
meningkatkan hasil siswa dengan Pokok Bahasan yang kompleks.
b) Peneliti tidak menyebarkan angket
dan melakukan wawancara pada setiap siswa, sehingga tidak dapat diketahui
secara langsung pendapat dari masing-masing individu siswa.
C.
PENUTUP
Berdasarkan
analisis pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Cooperative Learning tipe
TTW (Think Talk Write )
dalam
proses pembelajaran IPA, pokok
bahasan Bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya
di kelas IV SDN Leprak 3, dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa.
Peningkatan
keterlibatan siswa bekerja dalam kelompoknya ditunjukkan dengan perilaku
seperti: pelaksanaan peran, pengajuan ide, pendapat maupun pertanyaan dalam
diskusi kelompok serta mendengar penjelasan teman yang disertai pencatatan
hasil diskusi.
Peningkatan
keterlibatan inisiatif untuk meningkatkan kemampuannya ditunjukkan siswa dengan
perilaku seperti: spontan bertanya pada guru atau pun siswa jika menghadapi
masalah dalam memahami Pokok Bahasan pelajaran, spontan memberikan
bantuan penjelasan pada teman yang kurang memahami Pokok
Bahasan pelajaran, melengkapi diri dengan
alat belajar yang lengkap, serta membuat ringkasan. Partisipasi belajar
tersebut dalam pelaksanaan siklusnya mengalami peningkatan secara bertahap.
Berdasarkan
hasil penelitian tentang penerapan Cooperative
Learning TTW ( Think Talk Write ) pada pembelajaran IPA di kelas IV
SDN Leprak 3, maka
peneliti merekomendasikan kepada guru bidang studi IPA untuk mampu menerapkan metode
pembelajaran TTW ( Think Talk Write ) sebagai Metode pembelajaran
dikelas.
DAFTAR
PUSTAKA
Slavin,
Robert E.2009. Cooperative Learning
Teori, Riset dan Praktik . Bandung: Nusa Media.
Aqib,
Zainal, Sujak, Maftuh, M, Kawehtar. 2009. Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru
SMP, SMA, SMK .Bandung:CV.Yrama Widya.
Hanafiah,Dr.Nanang
,Suhana,Drs.Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT.Refika
Aditama.
Smith,Mark
K.,dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran . Jogjakarta:Mirza Media
pustaka.
Sumardi,Yosaphat,Dkk.2012.
Konsep dasar IPA SD. Tanggerang Selatan : universitas Terbuka
Albagdhody,Rosihan.2013.http://rosihancion.blogspot.com/2013/04/strategi-belajar-mengajar-model.html.
Diakses tanggal 10 Nopember 2013.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/02/penelitian-tindakan-kelas-bidang-kajian.html.
Diakses tanggal 10 Nopember 2013.
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196707241997021ZAKARIAS_SUKARYA_SOETEJA/METODE%20PENELITIAN/MENYUSUN_PROPOSAL_PTK.pdf.
Diakses tanggal 10 Nopember 2013.
http://suaidinmath.wordpress.com/2012/10/11/contoh-rumusan-masalah-ptk-dan-hipotesis-tindakan/.
Diakses tanggal 10 Nopember 2013.
http://downloadmakalahku.blogspot.com/2012/04/skripsi-penerapan-pembelajaran-think.html.
Diakses tanggal 11 Nopember 2013
Sunan
dan Hans. 2000. http://dedi26.blogspot.com/2013/05/pengertian-pembelajaran-kooperatif.html.
Diakses tanggal 11 Nopember 2013.
Ansari.2013.http://rezaliah.blogspot.com/2013/06/makalah-model-pembelajaran-tipe-think.html.Diakses tanggal 11Nopember 2013
Komentar
Posting Komentar