Modul 5 Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA


Modul  5
Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA

1.      Media secara umum adalah saluran komunikasi, yaitu Segala sesuatu yang membawa informasi  dari sumber informasi untuk sampaikan kepada penerima informasi.
2.      Prinsip pemilihan media  yang harus diperhatikan saat guru memilih media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya:
a.      Efektivitas Media Pembelajaran
Efektivitas media pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran dan efektivitasnya dalam membantu siswa memahami materi pembelajaran yang akan disajikan. Guru harus menimbang-nimbang apakah suatu media pembelajaran yang akan digunakan lebih efektif bila dibandingkan dengan media yang lain. Misalnya, pada pembelajaran IPA di SD tentang terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan, siswa perlu memahami posisi matahari, bumi, dan bulan saat melalukan peredaran. Contoh media dalam pembelajaran pada materi ini yang tersedia di sekolah misalnya media pembelajaran berupa gambar dalam bentuk charta dan alat peraga 3 dimensi berupa model peredaran matahari, bumi dan bulan. Guru dalam hal ini memperhitungkan sejauh dan sedalam apa siswa akan belajar jika menggunakan media pembelajaran berupa gambar, dan sejauh serta sedalam apa siswa akan belajar bila media yang digunakan adalah model peredaran matahari, bumi dan bulan.
Media dalam pembelajaran yang seharusnya dipilih dapat dilihat dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta materi pembelajaran yang diajarkan. Bila guru hanya menginginkan siswa mengetahui posisi matahari, bumi, dan bulan yang segaris, maka media pembelajaran berupa gambar mungkin akan lebih mudah dipahami siswa. Tetapi jika guru ingin siswa mengetahui proses terjadinya gerhana, maka model peredaran matahari, bumi dan bulan tentau lebih baik untuk digunakan.
Selain itu makna efektivitas juga berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan saat sebuah media pembelajaran dipilih untuk digunakan. Guru bisa mempertimbangkan, apakah biaya yang digunakan untuk menggunakan media pembelajaran tertentu sebanding dengan hasil pembelajaran yang akan diperoleh siswa.
b.      Taraf Berpikir Siswa
Benda-benda yang bersifat konkret lebih baik digunakan sebagai media pembelajaran bila dibandingkan media yang lebih abstrak. Demikian pula media pembelajaran yang kompleks dari segi struktur atau tampilan akan lebih sulit dipahami dibanding media pembelajaran yang sederhana.
Contoh media pembelajaran di SD untuk struktur organ-organ dalam tubuh manusia haruslah tidak serumit media pembelajaran untuk siswa SMP dan SMA. Media pembelajaran yang sering digunakan untuk materi ini misalnya torso (model 3 dimensi) atau gambar. Walaupun sama-sama menggunakan gambar atau torso, tetapi tingkat kerumitan (kompleksitas) gambar dan torso harus dibedakan. Media pembelajaran di SD tentunya tidak boleh serinci media pembelajaran untuk siswa SMP dan SMA. Jika tingkat kerumitan dan kompleksitas media pembelajaran tidak disesuaikan dengan taraf berpikir siswa maka bisa berakibat siswa bukannya makin mudah memahami, alih-alih semakin bingung dan tidak fokus pada tujuan dan materi pembelajaran hingga tidak dapat memperoleh hasil pembelajaran yang diharapkan.
c.       Interaktivitas Media Pembelajaran
Seberapa besar kemungkinan siswa dapat berinteraksi dengan media pembelajaran? Makin interaktif media, makin bagus media pembelajaran itu karena lebih mendorong siswa untukterlibat aktif dalam belajar.
Misalnya, saat mengajar materi tentang operasi hitung bilangan bulat, contoh media dalam pembelajaran di SD yang dapat digunakan adalah video tentang bagaimana cara melakukan operasi hitung bilangan bulat atau guru dapat juga menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif pembelajaran mandiri tentang operasi hitung bilangan bulat. Bila siswa diberikan tontonan video, tentunya interaksi yang terjadi antara siswa dengan media pembelajaran hanya satu arah saja: dari media ke siswa. Sedangkan bila menggunakan media pembelajaran berbentuk multimedia interaktif yang dioperasikan pada sebuah komputer, maka interaksi siswa dengan media tentu lebih tinggi. Dalam hal ini, maka media yang paling cocok untuk dipilih adalah media pembelajaran dalam bentuk multimedia interaktif.
d.      Ketersediaan Media Pembelajaran
Media yang dipilih saat merancang pembelajaran secara logis sudah tersedia di sekolah, atau paling tidak bila tidak dimiliki masih dapat diperoleh dengan mudah, misalnya dengan meminjam atau membuat sendiri. Jumlah media yang akan digunakan juga harus diperhitungkan dengan jumlah siswa di kelas. Bila media pembelajaran digunakan bukan secara klasikal, tetapi secara berkelompok atau individual, maka jumlah media pembelajaran yang tersedia harus mencukupi.
e.       Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
Sebuah media pembelajaran sangat berpengaruh pada minat siswa. Ada media-media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa jauh lebih baik bila dibanding menggunakan media pembelajaran lain.
media pembelajaran kartuMisalnya, pada pembelajaran Bahasa Indonesia contoh media pembelajaran di SD yang digunakan untuk mengajarkan jenis-jenis kata (kata sifat, kata benda dan kata kerja) guru dapat menggunakan kartu-kartu berukuran 10 x 8 cm. Kartu-kartu yang hanya memuat contoh kata yang harus diidentifikasi siswa apakah merupakan kata kerja, kata benda, atau kata sifat tentu kurang menarik bila dibandingkan dengan kartu-kartu serupa tetapi memiliki variasi berupa ditambahkannya gambar-gambar kartun yang familiar dengan siswa terkait kata yang ditulis pada kartu tersebut dengan warna-warna yang semarak.








f.        Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipilih harus dapat digunakan oleh guru dengan baik. Sebenarnya kendala kemampuan guru dalam mengoperasikan suatu media pembelajaran dapat saja diatasi apabila guru yang bersangkutan memiliki kemauan untuk belajar menggunakan media pembelajaran tersebut.
g.      Alokasi Waktu
Penggunaan media pembelajaran yang notabene efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, mempunyai relevansi yang baik dengan materi pelajaran, dan berbagai kelebihan lainpun kadang-kadang terpaksa harus dikesampingkan bilamana alokasi waktu menjadi pertimbangan yang penting. Akan tetapi ketersediaan waktu seringkali bisa disiasati dengan berbagai cara berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki oleh guru.
h.      Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
Media pembelajaran itu dikatakan mempunyai fleksibelitas yang baik apabila dapat digunakan dalam berbagai situasi. Kadangkala, saat proses pembelajaran berlangsung terjadi perubahan situasi yang berakibat tidak dapat digunakannya suatu media pembelajaran. Contoh media pembelajaran yang menggunakan sumber energi untuk pengoperasiannya kadangkala justru dapat menghambat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung bila aliran listrik mati.
i.        Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipilih haruslah media pembelajaran yang aman bagi mereka sehingga hal-hal yang tidak diinginkan saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung tidak terjadi.Contoh media pembelajaran di SD yang kurang aman misalnya penggunaan alat-alat yang mudah terbakar, tajam (mudah melukai) atau panas, atau bahan-bahan kimia bersifat korosif.
j.        Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Perawatan media pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas teknis media. Kualitas teknis media pembelajaran juga dapat ditentukan oleh kualitas produksi media oleh suatu produsen. Jika di sekolah tersedia media pembelajaran yang sejenis tetapi diproduksi oleh beberapa produsen, maka sebaiknya guru memilih yang sekiranya memiliki kualitas teknis terbaik, misal dari segi keterbacaan tulisan atau gambar, komposisi warna, ketelitian alat, dan sebagainya.

3.      Media untuk pembelajaran IPA disekolah dasar
Media Pembelajaran merupakan penataan informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi belajar. Lingkungan adalah tempat terjadinya pembelajaran sekaligus tempat dimana metode, media, dan peralatan yang diperlukan menyampaikan informasi dan membimbing siswa dalam belajar.
Media pembelajaran (Heinich dkk 1996) antara lain :
a.       Media tidak diproyeksikan
1)      Objek nyata adalah benda yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
2)      Model representasi benda asli dalam bentuk tiga dimensi
3)      Bahan tercetak adalah majalah, atau bahan bacaan lain yang berisi penjelasan dan ilustrasi tentang topik-topik dalam pembelajaran IPA
4)      Bahan ilustrasi dapat berupa fotografik dan yang bersifat nonfotografik
b.      Media diproyeksikan
1)      Transparansi untuk memakai alat overhead projector
2)      Slide adalah suatu format kecil transparansi fotografi yang secara individual dipasangkan pada alat proyeksi.
c.       Audio
Rekaman dan transmisi suara manusia atau suara lainnya berisi informasi atau penjelasan tentang tofik pembelajaran, untuk diperdengarkan oleh siswa. media audio bisa berbentuk kaset, rekaman fonograf, compact disk, audio cards.
d.      Media gerak
Media gerak adalah bentuk media yang menyajikan topik pembelajaran dalam bentuk narasi dan gambar yang bergerak. Bentuk media gerak ini bisa berupa film atau video.
e.       Komputer
Yaitu untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Contoh program praktikum IPA, pembelahan sel, petunjuk keselamatan di laboratorium, dan sebagainya.
f.       Media radio dan televisi.
Media radio adalah sajian suara mnusia atau suara lainnya berisi informasi atau penjelasan tentang topik pembelajaran yang disampaikan secara langsung atau melalui proses perekaman, disiarkan melalui radio untuk diperdengarkan oleh siswa.
Televisi adalah seri gambar yang bergerak yang disertai dengan suara manusia atau suara lainnya yang relevan dengan gambar yang disajikan terkait dengan topik oembelajaran yang disampaikan secara langsung atau melalui proses perekaman.

4.      Merancang alat peraga pembelajaran disekolah dasar
Mendesain alat peraga  IPA di SD meliputi merancang, memilih dan membuat alat peraga IPA yang sesuai untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip dan teori-teori IPA di SD. Mendesain alat peraga dapat pula berarti menampilkan bentuk asli atau memodifikasi benda asli menjadi sebuah model tertentu.
Sebelum kita membuat alat peraga sederhana terlebih dahulu kita harus menganalisis materi IPA. Sarana utama dari menganalisis materi IPA adalah :
a.       Terjabarnya tema/materi pokok/pokok bahasan
b.      Terpilihnya pendekatan dan metode yang efektif dan efisien
c.       Terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajaran yang tepat atau cocok
d.      Terjadinya alokasi yang sesuai.
Dalam menganalisis tersebut perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut
a.       Metode dan pendekatan seperti apa yang sesuai ?
b.      Apakah diperlukan alat peraga ?
c.       Bagaimana pengelolaan kelas bila mengerjakan metode percobaan ?
d.      Bagaimana cara mendesain alat peraga ?
            Dalam mendesain alat peraga perlu memperhatikan konsep yang mendasari kegunaan alat atau prinsip kerja alat tersebut.
            Ada tiga kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik :
a.       kelayakan praktis, yaitu atas dasar praktis yakni :
1)      Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga
2)       Ketersediaan alat peraga dilingkungan belajar setempat
3)      Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya
4)      Ketersedian sarana dan fasilitas pendukungnya
5)      Keluwesan, yaitu: mudah dibawa serta mudah dipergunakan pada waktu kapan dan digunakan oleh siapa saja.
b.      kelayakan teknis / pedagogis, yaitu alat peraga yang dipilih harus memenuhi ketentuan kualitas yaitu:
1)      Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2)      Merangsang motivasi terjadinya proses belajar yang optimal
c.       kelayakan biaya.
Disamping itu alat peraga IPA sederhana yang kita buat harus memiliki nilai bantu terhadap pelajaran IPA yang dapat kita nyatakan dengan output pedagogis, yaitu hasil interaksi dari kegunaan alat peraga dengan  yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
Adapun alat dan bahan yang kita butuhkan untuk membuat alat peraga IPA yang sederhana hendaknya bisa diperoleh dari lingkungan sekitar rumah dan sekolah.

5.      Memanfaatkan alat peraga untuk pembelajaran IPA
a.       Alat digunakan untuk membuktikan udara ada di mana-mana.



b.      Alat percobaan pembiasan cahaya






c.       Alat percobaan perpindahan panas secara konduksi





d.      Alat percobaan cahaya menembus benda bening

                                 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2 Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA SD

MATA KULIAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN MODUL 3 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

CONTOH HASIL BELAJAR SISWA UNTUK KURIKULUM 2013